Saturday, February 25, 2006

Aku Takut Jatuh Cinta lagi…normalkah Aku??!!

Damai sejahtera dalam Tuhan kita Yesus Kristus
Romo Teja, saya seorang cowok berusia 18 tahun sedang dirundung masalah. Sewaktu di STM saya pernah berpacaran delapan bulan dengan seorang gadis sampai pada putusnya hubungan kami. Sejak itu saya tidak pernah berpacaran lagi.
Sejak duduk di bangku kuliah saya pernah naksir seorang cewek. Sudah lama saya memperhatikan dia di kampus. Tetapi saya takut untuk mengajaknya berkenalan karena kata teman-teman ia adalah cewek materialistis yang selalu dijemput cowok dengan mobil sedangkan saya hanya membawa sepeda motor.
Hal itu membuat saya kecut tetapi untunglah ada kawan yang selalu memberi saya support agar jangan putus asa dulu. Temanku inilah yang mencarikan biodata cewek yang aku taksir sampai selengkap-lengkapnya mulai dari tempat tanggal lahir, alamat , nomor telepon, asal SMU. Tetapi meskipun sudah ada alamat dan nomor telepon saya tetap tidak berani untuk mengajak ia kenalan. Saya bingung harus memulai apa bicara di telepon. Mau basi-basi nanya lagi ngapain, sekolah di mana dulunya, boleh tidak main ke rumah, kuliahnya ngambil apa, bagaimana indeks prestasinya semester, dll. Hal-hal yang saya sudah tahu itu malas saya tanyakan lagi. Kalau lagi main-main bersama teman untuk telpon dia saya tidak salah-salah lagi begitu mesranya, tapi begitu bicara di telpon saya bingung sendiri mau bicara apa.
Sekarang ada perempuan lain lagi yang juga saya taksir. Nomor teleponnya pun sudah aku dapatkan. Tapi masih saja aku belum berani untuk menelponnya. Aku tidak tahu kelainan apa yang aku miliki atau karena aku terlahir di antara saudara-saudaraku yang semuanya perempuan sehingga aku lebih banyak menggunakan perasaan daripada pikiran.
Yang ingin saya tanyakan :
1. apakah yang saya alami ini wajar, dapat terjadi untuk orang yang seusia saya ?
2. langkah-langkah apa yang harus saya tempuh untuk bisa mendapatkan orang yang saya sukai?
Yusuf, Palembang

Sdr. Jusuf yang terkasih;
Sebelum saya menjawab pertanyaanmu ini, saya ingin balik bertanya kepada anda. Apakah cinta pertama anda dengan temanmu waktu masih di STM itu begitu membekas dan mendalam? Apakah anda merasa sangat ‘sakit hati’ ketika putus dengan pacarmu itu? Apakah anda sungguh sangat mencintai dia? Well, tentunya anda tidak akan bisa menjawab langsung pertanyaan ini. Saya hanya bisa mengandaikan dan menduga, bila anda merasakan dan menjawab ya atas pertanyaan anda ini berarti ada mengalami suatu ‘trauma’ ringan untuk memulai berpacaran lagi. Anda merasa takut menghadapi kegagalan seperti yang pernah anda alami. Anda mungkin merasa takut mengambil resiko disakiti lagi. Anda tidak ingin mengalami sakit hati karena putus cinta dan gagal lagi dalam bercinta. Akibatnya bahwa perasaan ini bisa jadi membuat anda menjadi tidak percaya diri lagi dengan diri anda. Anda kehilangan keberanian untuk melangkah dan memulai suatu perjalanan cinta. Anda kehilangan ‘self-confidence’ dalam diri anda.
Apakah ini wajar?! Tentu saja wajar, terutama bila ditempatkan dalam suatu proses perkembangan kepribadian dalam kehidupan manusia. Dalam arti bahwa banyak orang yang mengalami perasaan seperti ini. Bukankah hidup manusia itu mengalami ‘up and down’ dalam proses menuju kedewasaan pribadi. Hal ini menjadi tidak wajar bila ‘trauma’ ini menggangu perkembangan pribadi anda dan membuat anda mengalami kesulitan untuk ‘jatuh cinta’.
Langkah apa yang perlu dibuat? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya teringat akan pepatah orang bijak yang mengatakan ‘bila engkau ingin berjalan seratus kilo meter jauhnya, maka yang pertama dan utama yang harus kamu buat adalah memulainya dengan langkah pertama lebih dahulu’. Demikian halnya dengan apa yang anda harus buat. Bila anda ingin berkenalan lebih dekat dengan gadis yang anda taksir, mulailah mendekatinya. Bagaimana anda akan dia akan mengenal anda bila anda tidak pernah memperkenalkan dirimu. Bagaimana anda akan bisa berbicara santai dan mesra dengannya lewat telpon, bila kamu tidak pernah membuka mulut anda dan melontarkan satu kata untuk memulai pembicaraan. Kalau anda sudah merasa mendapat semua informasi yang anda butuhkan, mulailah dengan apa yang sudah anda persiapkan itu. Bertindak atau ‘put it in action’ inilah yang anda butuhkan sekarang ini. Bila Anda tidak berani memulai, disinilah masalahnya.
Kalau hal ini tetap tidak bisa ditempuh, pakai cara klasik. Ungkapkan isi hatimu itu dengan menggunakan jasa perantara. Anda mengatakan bahwa anda mendapat informasi secara mendetail tentang teman yang kamu taksir dari temanmu yang selalu ‘support’ terhadap usahamu. Memohon bantuanya dia sebagai perantara menurut hemat saya bisa menjadi alternatif atau option yang lain. Jaman dulu orang yang naksir seseorang tidak akan secara langsung bertemu dengan yang ditaksir, melainkan melalu surat. Lewat surat itulah seseorang mengungkapan isi hatinya. Mulai dari samar-samar menyatakan keinginannya untuk kenal sebagai teman, kemudian mengungkapkan keinginan hatinya untuk membina persahabatan lebih dekat lagi. Kalau memang lewat surat ini tidak mendapat tanggapan yang diharapkan, berarti bahwa rasa cinta anda tidak mendapat tempat dihatinya. Jangan putus asa, karena cinta memang tidak bisa dipaksa. Namun demikian anda tidak perlu merasa malu, karena tidak banyak orang yang tahu bahwa cinta anda ditolak. Karena relasi itu bersifat rahasia dan hanya engkau dan teman yang kamu percaya mengetahuinya.
Beberapa hal yang perlu diingat bahwa dalam budaya timur, perempuan tidak akan pernah mendahului mengatakan ‘aku cinta kamu’. Kebanyakan dari dia lebih banyak bersikap menunggu dan menanti pria yang ungkapan itu. Mungkin baik juga bila anda membaca buku tentang psikologi perempuan, sehingga anda lebih mengenail sifat-sifat dia. Dengan lebih mengenal sifat-sifat dia, diharapkan bahwa anda akan tampil lebih percaya diri dan akhirnya bisa mencari ‘cara’ yang paling baik bagaimana mendekati perempuan. Kiranya perlu disadari pula bahwa perempuan biasanya tidak akan tertarik begitu saja pada pria karena penampilan luarnya, tetapi dia akan lebih tertarik pada kepribadiannya. Dengan kata lain perempuan pertama-tama tidak akan menaruh perhatian secara khusus pada wajah yang ganteng, tubuh yang atletik, rambut yang indah, badan yang ‘macho’, melainkan dia akan lebih tertarik pada dalamnya perhatian, tutur kata yang halus dan sikap hati yang terungkap dalam tindak-tanduk. Dia tidak akan mudah jatuh cinta kepada seseorang yang dia belum mengenalnya betul seperti halnya seorang pria. Namun bila dia sudah jatuh cinta biasanya akan sulit sekali untuk melepaskan. Lebih-lebih terhadap pria yang sungguh sesuai dengan apa yang diharapkan, merasa terlindungi, bisa dipercaya dan mampu menerima kehadirannya.
Oleh karena itu romo menganjurkan, berhentilah main perasaan dan datangi teman yang kamu taksir itu. Kirimi surat bila anda tidak mempunyai keberanian untuk bicara. Menaksir dari jauh dan tanpa pernah menungkapkan isi hatimu kepadanya sama halnya seperti ‘burung punduk merindukan bulan’. Tumbuhkan rasa percaya diri anda, jangan percaya hanya pada kesan dan kata orang lain bila anda belum membuktikan sendiri. Memang banyak perempuan yang materialistis, tetapi masih lebih banyak perempuan yang mempunyai cinta murni. Selamat mencoba dan yakinlah bahwa anda adalah ‘pria’ normal yang membutuhkan cinta dan dicintai, kecuali terbukti sebaliknya. Romo menyertaimu dalam doaku. Berkat Tuhan melimpah.

salam dan doa
MoTe

No comments: